Sabtu, 18 Agustus 2012 | 11:23
Lebaran sebentar lagi. Jutaan orang melakukan perjalanan mudik dari kawasan Jabodetabek ke berbagai wilayah. Terbanyak ke arah timur. Polisi mengingatkan, kecelakaan lalu lintas saat mudik Lebaran mayoritas akibat kelelahan
"Faktor utama penyebab kecelakaan tersebut ialah faktor human error, yakni karena mengantuk maupun kelelahan," kata Kabag Pembinaan dan Operasional Ditlantas Pol- da Metro Jaya AKBP Budiyanto, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (17/8).
Sementara itu, dalam enam hari masa angkutan lebaran 2012, yaitu sejak H-9 hingga H-4, Posko Angkutan Lebaran Nasional Terpadu (PALNT) 2012 di Kementerian Perhubungan mencatat telah terjadi 1.995 kecelakaan lalu lintas.
Kasus kecelakaan tersebut menelan korban 340 orang meninggal dengan kerugian material mencapai Rp 4,20 miliar.
Ketua Harian PALNT 2012 Djoko Murjatmodjo mengatakan, dari data yang dirilis Korlantas Polri pada H-9 hingga H-4 Idul Fitri 1433, dari kecelakaan yang terjadi, 487 orang di antaranya menderita luka berat dan 1.776 orang luka ringan.
Menurut dia, kecelakaan terbanyak terjadi pada H-4, yaitu sebanyak 383 kasus. Korban jiwa meninggal terbanyak terjadi pada H-7, yaitu sebanyak 74 orang. Sedangkan ker ugian materi- al terbanyak berlangsung pada H-5, yaitu mencapai Rp 1,02 miliar. Namun, Djoko tak merinci jenis kendaraan yang menglami kecelakaan.
"Data kecelakaan dari Korlantas Polri belum ada untuk H-3," kata Djoko, di Jakarta, Jumat (17/8).
Di menjelaskan, monitoring dan pengendalian lalu lintas di musim Lebaran ini dilakukan bersama sejumlah instansi dan organisasi, di antaranya Senkom Polri, ORARI, RAPI, BMKG, Ditjen Perhubungan Darat, operator angkutan umum, PT Jasa Marga, maupun Jasa Raharja.
"Terdapat 129 posko Dinas Perhubungan Kabupaten/ Kota, sedangkan yang aktif memberikan informasi pada posko shift II (H-3) sebanyak 41 posko," katanya.
Masih soal kecelakaan, Polda Metro Jaya merilis, telah terjadi 74 kali kecelakaan lalu lintas di jalan raya pada H-8 hingga H-5 Lebaran.
Kompol Budiyanto menjelaskan, dari 74 kasus kecelakaan, sebanyak 10 orang meninggal, 17 orang luka berat, dan delapan orang menderita luka ringan. Diperkirakan, kerugian material mencapai Rp 263,37 juta.
Yang menarik, kata dia, dari 74 peristiwa, mayoritas atau 73 di antaranya diakibatkan karena para pengendara mengantuk dan mengalami kelelahan. Hanya satu kecelakaan akibat pengendara ngebut.
Menurut Budiyanto, pada H-5 terjadi kecelakaan sebanyak 22 kasus dengan korban 20 sepeda motor, disusul mobil berpenumpang banyak sembilan unit serta mobil barang empat unit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar